5 Pelajaran Berharga
>> Rabu, 29 April 2009
Baca nih bagus !!!
Ini lima buah Pelajaran Berharga, yang        sangat bagus untuk kita, mari kita renungkan        bersama
1. Pelajaran        Penting ke-1
Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang        Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup        menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal        quiz, sampai pada soal yang terakhir.
Isi Soal terakhir ini adalah :        Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ?.
Saya        yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini.        Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu        nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja        dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan        bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau        tidak.
"Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan        karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus        kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman,        atau sekilas "hallo"!
Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian        tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah        "Dorothy".
2. Pelajaran Penting        ke-2 Penumpang yang Kehujanan
Malam itu , pukul setengah dua        belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri        di tepi jalan tol Alabama .
Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang        sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak,        dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup,        ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat.
Mobil berikutnya        dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu        ini.
Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun        1960-an, yaitu pada saat itu.
Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro        selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu        mencarikan si ibu ini taksi.
Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si        ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu        mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba        pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena        yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an        !) khusus dikirim kerumahnya.
Terselip surat kecil tertempel di        televisi, yang isinya adalah : "Terima kasih nak, karena membantuku di        jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga        jiwaku.
Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan        anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang        sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dan        tidak mementingkan dirimu pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King        Cole.
Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn.        60-an di USA
3. Pelajaran penting        ke-3 :Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda        layani.
Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih        murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel,        dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air        putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu        ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian        mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di        kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya        lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai        banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan        sambil uring-uringan.
Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi        koin-koin yang tadi dikantongnya. "Bu... saya pesen yang ice cream biasa        saja ya..."ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut,        meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus
melengos berjalan. Si        anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi.
Ketika si        Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia        mulai menangis terharu.
Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang        kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bis a lihat...        anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki        cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak"..... .
4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan        Kita
Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang        menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut        kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu        itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja        tiba ditempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga        yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan        jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan        dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang
petani, yang        menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini        kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu        kepinggir jalan.
Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia        berhasil menyingkirkan batu besar itu.
Ketika si petani ingin        mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang        berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas        ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari        jalan.
Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak        pernah bisa mengerti.
Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi        kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.
5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika        dibutuhkan.
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan        yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis        kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat        jarang.
Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil        yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama.        Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu.        Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke        anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada        kakak perempuannya.
Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar,        sebelum mengambil nafas panjang dan berkata
"Baiklah... Saya akan        melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku".        Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat        tidur,disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si        kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter        itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya
"Apakah saya akan        langsung mati dokter... ?"Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia        merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa        kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya...        .
Pilihan anda memang cuma 2:
1. Delete e-mail ini
2.        Forward ke siapa saja yang anda kasihi....
* Bekerjalah seolah anda        tidak memerlukan uang,
* Mencintailah seolah anda tidak pernah        dikecewakan,
* Joget & nyanyilah seolah tidak ada yang        nonton.
... DALAM GELAPNYA MALAM, K IT        A JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA  BINTANG...



0 komentar:
Posting Komentar